Search This Blog

Friday, April 20, 2012

MAKALAH ALAM SEMESTA


BAB I
PENDAHULUAN
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta.
Menurut orang Babylonia (sekitar tahun 600-700 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Apabila kita hendak mempelajari alam semesta berarti kita mempelajari makro-kosmos. Sebaliknya apabila mempelajari masalah kecil, berarti kita mempelajari mikro-kosmos.[1]

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan berbagai letusan besar. Teori terjadinya alam semesta adalah sebagai berikut :
1.      Teori Dentuman atau Teori Ledakan.
Teori ini mengutarakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, maka massa yang berserakan itu berbentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari massa semula. Kelompok galaksi ini terus bergerak menjauhi titik intinya. [2]
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang bergerak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang.[3]
2.      Teori Ekspansi dan kontraksi.
Teori ini diambil berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut berasal dari paralel yang ada pada zaman dahulu kala. [4]
Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.[5]
B.     Teori Dalam Al-Qur’an
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT,  yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana Alam Semesta, Bumi dan Langit diciptakan bagi umat manusia. Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.” Dan juga dalam QS Al-An'aam ayat 73:
  

Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'aam ayat 73)
Al-Quran juga menggambarkan penciptaan alam semesta dalam enam masa.  “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam.

C.     Terjadinya Galaksi
Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta. Menurut Fowler, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti galaksi yang ada pada saat ini. Pada saat ini galaksi masih merupakan kabut gas hidrogen yang sangat besar.[6]
Gumpalan kabut hidrogen yang sudah menjadi bintang juga melakukan kontraksi secara perlahan. Panas yang dipancarkan dari bintang-bintang yang berbentuk tadi suhunya semakin menurun. Kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benda langit sekarang ini.[7]
Menurut macamnya, galaksi dibedakan menjadi 3 macam :
1.      Galaksi berbentuk spiral.
2.      Galaksi berbentuk elips.
3.      Galaksi berbentuk tak beraturan.
Nama-nama galaksi diberikan berdasarkan simbol nama penemunya, sebagaimana contoh Andromeda dikenal dengan galaksi Messer 31. Sebelum ditetapkan sebagai galaksi atau benda angkasa lain para astronom menyebut sesuatu temuan di angkasa dengan nama Nebula. Nebula adalah kabut suram yang teriri dari debu dan gas antar bintang.[8]
D.    Isi Alam Semesta
Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan rdiasi serta segala hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap terpercaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, Bulan, Planet-planet, dan Matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil diantara lebih dari 200 milyar bintang penyusun Galaksi Bimasakti. Matahari adalah merupakan satu diantara bermilyar-milyar bintang di alam semesta ini dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti Tata Surya Matahari.[9]


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan berbagai letusan besar. Pada pembahasan makalah ini Teori yang terjadi dalam alam semesta yaitu Teori Dentuman atau Teori Ledakan dan Teori Ekspansi dan kontraksi. Dan didalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa alam semesta ini diciptakannya alam semesta tentu mempunyai hikmah bagi kehidupan, dan manusia diciptakan sebagai penghuninya atau khlifah di muka bumi ini. Dalam Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa alam semesta ini diciptakan dalam 6 massa, Maha Besar Allah dengan segala kekuasanya. Dan Allahlah yang menciptakan alam semesta dan Dia juga yang akan menjadikanya alam semesta ini musnah dengan kekuasaanya.

Daftar Pustaka
Abu Ahmadi dan A.Supatmo. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.
Erick Yusuf, 2012. “Mukjijat Al-Qur’an Tentang Penciptaan Alam Semesta”. Dalam http://www.republika.co.id diunduh Sabtu, 31 Maret 2012, Puku 15:45 WIB.
Mawardi dkk. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Nizamuddin. 1991.Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Jakarta: Ghalia Indonesia.



[1]Mawardi dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 2000). Hal, 27.
[2] Ibid,.
[3] Abu Ahmadi dan A.Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rineke Cipta, 1991). Hal, 45.
[4] Mawardi dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 2000). Hal, 28.
[5] Abu Ahmadi dan A.Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rineke Cipta, 1991). Hal, 46.
[6] Mawardi dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 2000). Hal, 28.
[7] Ibid,.
[8] Nizamuddin, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991). Hal, 75.
[9] Ibid,. 71.

No comments:

Post a Comment