AGAMA YAHUDI
Makalah Ini Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Agama
Agama
Dosen Pengampu :
Dr. Siti Maryam, M.Ag
Oleh :
Adnan Zulfikar Fanani
|
11120073
|
Agus Dwi Cahyono
|
11120089
|
Muhamadi
|
11120093
|
JURUSAN SEJARAH
DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB
DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Agama Yahudi
menempati posisi yang sangat penting dalam sejarah agama-agama. Agama Yahudi
adalah agama monotheisme tertua. Agama Yahudi memiliki peran yang sangat besar
dalam memberikan pengertian tentang karakteristik agama-agama masa silam di
Timur Dekat (Near East). Agama yahudi
juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama Kristen dan Islam. Di
samping itu agama Yahudi juga memiliki peranan sangat penting untuk memahami
sejarah bangsa Yahudi dan mengetahui gerakan Zionis modern.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Asal-usul
nama Yahudi
Yahudi dikenal sepanjang sejarah
dengan lebih satu nama. Disebabkan banyaknya nama tersebut, maka sering terjadi
kekeliruan tanpa membedakan di antara nama-nama tersebut dalam tulisan
berbahasa Arab pada umumnya. Khususnya tulisan-tulisan di majalah dan koran
yang menggunakan istilah-istilah Ibri, Israel, dan Yahudi tanpa membedakan
makna-makna dan indikasinya dilihat dari historis dan agama. Sebenarnya semua
nama-nama tersebut memiliki makna tersendiri yang bersifat khusus dan pada
waktu yang sama mengisyratkan kepada fase sejarah tertentu dalam fase sejarah
Yahudi.[1]
1.
Nama
Ibri
Nama ini dinisbatkan kepada nabi
Ibrahim As, karena dalam Taurat ia disebut
dengan Abram orang Ibrani. Dalam bahasa Ibrani, akar kata ini mengandung makna
pindah, atau melakukan suatu perjalanan, atau menyebrang dari suatu tempat ke
tempat lain. Dengan demikian maka makna Ibri adalah orang yang berpindah.[2]
2.
Nama
Israel
Nama Israel mengandung dua pengertian;
pertama bersifat umum, penisbatan kepada Israel, yaitu Nabi Ya’qub As.
Pengertian kedua mengandung makna khusus, nama israel mengisyaratkan kepada
kecenderungan politik dan geografi, kerajaan Israel di Utara.[3]
3.
Nama
Yahudi
Bila dilihat dari sisi sejarahnya,
nama Yahudi menempaati urutan yang ketiga. Nama Yahudi ini memiliki pengertian
yang bersifat umum dan khusus. Dilihat dari pengertian yang bersifat umum,
Yahudi adalah nama yang diberikan kepada setiap orang yang meyakini agama
Yahudi, mempercayainya dan melaksanakan ritualnya. Nama ini bisa disebut juga
berasal dari salah satu anak nabi Is’haq As, Yahuda. Sedangkan pengertian
khusus, Yahudi mengisyaratkan kecenderungan kepada aliran politik dan geografis
tertentu, yaitu kerajaan Yahudza di Selatan.[4]
B.
Sejarah
Agama Yahudi
1. Agama Yahudi
Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan
Tuhan kepada Nabi Musa, yang diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat
saebagai kitab sucinya yang esensinya terletak pada perintah sepuluh Tuhan. Pengertian
agama yahudi sebagaimana yang dimaksud di atas. Maka sejarah agama ini, tentu
harus dimulai pula dari Musa. Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada tahun 1593
sebelum Masehi. Ayah ibunya berasal dari suku Lewi, salah satu suku yang
dinasabkan kepada salah seorang putra Ya’qub dengan istrinya Liah.[5]
Beliau
semenjak masa kanak-kanak hingga dewasa dan diangkat Tuhan menjadi Nabi, Nabi
Musa juga menyaksikan secara langsung bagaimana nasib kaum Israel hidup di
Mesir. Bekerja sebagai budak yang tertindas. Melihat penderitaan bangsa ini,
Musa berjuang, membawa mereka keluar dari kegelapan hidup dalam penindasan, berpindah
kenegeri yang telah dijanjikan untuk mereka. Tugas menyelamatkan bangsa ini ,
dilaksanakan oleh musa dengan baik, karena itulah tugas yang diberikan oleh
Tuhan dalam firman-firmanya yang diterima Musa, setelah Dia mengetahui keadaan
kaum ini.
Sepeninggalan
Musa bani Israel melupakan Tuhanya (Yehovah) kembali. Mereka mulai memuja
patung anak lembu emas lagi yang mereka buat sendiri. Karena pelanggaran ini,
mereka harus menanggung kepahitan hidup mengembara lagi selama 40 tahun
dipadang tandus. Musa, nabi besarnya meninggal dunia sebelum dapat memimpin
kaumnya memasuki negeri yang dijanjikan itu sebab sebagian yang dikatakan oleh
seorang penulis Yahudi “meraka belum siap memasuki negeri itu, dan negeri
itupun belum sedia menerima mereka”.
Akhirnya
umat Yahudi berhasil memasuki kanaan di bawah Yoshua, setelah lebih dahulu
memerangi penduduk daerah Arab selama
beberapa tahun. Setelah Yoshua meninggal, umat Israel kembali lagi meninggalkan
ajaran Musa, dan mulai menyembah Baal dan Astartes, unsur-unsur ketuhanan
bangsa kanaan. Atau mereka mulai membayangkan Tuhan, Yehovah untuk dilambangkan
sebagai ular. Tapi pelambangan ini segera dihancurkan oleh Yehezekil. Ditempat
lain Yehovah disembah dalam bentuk anak sapi. Peti buatan musa bersama umatnya
diangkat kemana-mana dianggap sebagai salah satu tempat atau alat untuk
disembah yang paling penting.
2. Ketuhanan Agama Yahudi
Kekuatan
agama yahudi terletak pada pensucian yang mutlak terhadap Tuhan dan kepercayaan
yang tidak dapat digoyahkan tentang perjanjian yang diberikan oleh Tuhan untuk
segolongan umat manusia yang terpilih yaitu Bani Israel. Agama Yahudi adalah
agama yang pertama sekali dalam sejarah yang mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa
berdasarkan kitab Taurat yang diwahyukan Tuhan kepada mereka. Namun keesaan
Tuhan itu sudah diajarkan pada Nabi-nabi sebelumnya.[6]
Proses
keesaan Tuhan menurut kepercayaan Yahudi adalah hasil perkembangan dari kepercayaan
yang henotheis kepada kepercayaan
yang mengakui keesaan Tuhan, tetapi mengakui adanya Tuhan agama yang lain.
Tuhan itu merupakan saingan atau musuh Tuhan Yang Esa. Ketika masyarakat Yahudi
masih dalam tingkatan Animisme
roh-roh nenek moyang mereka disembah dan kemudian dalam tingkatan polytheisme menjadi Dewa, kata Hebrew yang dipakai untuk Tuhan pada
mulanya ilah jamak dari kata eloh yaitu elohim. Kemudian tiba suatu masa dimana salah satu Elohim ini yaitu Yehovah, Eloh dari bukit
sinai menjadi Eloh yang tunggal bagi
masyarakat Yahudi. Yehovah menjadi Tuhan nasional Yahudi tetapi belum menjadi
Tuhan seluruh alam.
Dalam
naskah-naskah Ibrani, nama Tuhan ditulis dengan empat huruf mati, YHWH. Atau
dapat di ucapkan Yahweh. Kemudian orang-orang yahudi itu tidak mau menyebut
nama itu lagi karna mereka menganggap terlalu suci kemudian diganti dengan
edonya dan lebih kemudian huruf mati YHWH ditambah dengan huruf e-o-a, maka
bacanya menjadi YeHoWaH atau Yehowah.[7]
3. Nabi Nabi Agama Yahudi
Agama
Yahudi dikenal juga sebagai agama banyak nabi. Bani Israel mengenal banyak
Nabi, semenjak zaman Ibrahim memperingatkan kaumnya supaya tidak menyembah
berhala dan harus keluar dari negeri mereka Khaldera, pergi ke Kanaan, bahaya dan
kesulitan yang menimpa kaum Israel mulai kelihatan timbul. Dari saat itu dan
seterusnya, bahaya dan kesengsaraan itu semakin meningkat terus, maka tidak
heran, Israel akhirnya mempunyai banyak Nabi.
Nabi-nabi
inilah yang mengajarkan kepada mereka, apa sebabnya mereka ditimpa malapetaka,
mereka juga menyerukan supaya orang kembali ke jalan yang benar, meningalkan
kejahatan dan hidup dijalan Tuhan dan
kebaikan. Para Nabi ini adalah orang bijaksana, merek tahu bahwa “dari yang
baik pasti datang yang baik”. Maka sebab itu, raja yang zalim tidak senang pada
merek, begitu juga para imam dan pendeta kepada mereka.
Hampir
dari semua nabi ini adalah orang-orang miskin, yang datang dari bukit-bukit
Yudea, turun ke kota dan kuil-kuil. Dan dimana saja dia dapat berkumpul dengan
pendengar-pendengarnya, disitu disampaikan pandangan-pandangan mereka. Para
Nabi ini bukan hanya mengajarkan kepada orang-orang Yahudi, bahwa mereka harus
menempuh jalan yang benar dan menghindari kesesatan, tetapi juga mereka
mengatakan, bahwa “setiap orang Yahudi harus menyatakan perang suci menentang
kejahatan”. Jadi para umat Yahudi mengemban tugas dalam hidup mereka, yaitu
memerangi kejahatan dan menyebarkan kebenaran.
Kedudukan
para nabi dikalangan umat Yahudi adalah penting. Keyakinan yang dipegang Yahudi,
yang membawa mereka kepada kemenangan dan penuh dinamis, didasarkan kepada
Taurat dan ajaran para nabi taurat hukum, tidak hanya berhubungan dengan
cara-cara bertingkah laku yang baik, benar dan moral melainkan juga merupakan
pengetahuan tentang Tuhan dan kehendak Tuhan.
Orang-orang
Yahudi menyebut ada nabi-nabi yang dahulu dan nabi-nabi yang kemudian atau
nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil. Nabi yang terbesar itu adalah : Isaiyah
atau Yesaya, Jeremia, Ezekil dan Daniel, kemudian dilengkapi dengan nabi-nabi
lainnya yaitu: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nanhum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.
4. Kitab Suci Agama Yahudi
Kitab
suci Agama Yahudi, diakui juga sebagai bagian dari kitab suci Agama Kristen
dengan nama Perjanjian Lama. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, menjadi satu
kitab suci dengan nama Bible. Namun bagian dari bible yang terbesar, adalah
Perjanjian Lama, yaitu lebih kurang 75% dari keseluruhan isi kitab itu,
merupakan bagian Perjanjian Lama.
Umat Yahudi membagi perjanjian
Lama menjadi :
a) Kitab taurat, terdiri dari :
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.
b) Kitab Nabi-nabi, meliputi :
1) Nabi-nabi yang dahulu yaitu:
kitab Yusak, Hakim-Hakim, Samuel dan Raja-Raja.
2) Nabi-Nabi Kemudian yaitu :
Yesaya, Jeremia, Yehezkiel dan 12 nabi kecil mulai dari Hose sampai dengan
Maleakhi.
c) Surat-surat, terdiri dari:
Mazmur, Ayub, Amtsal, Syirul Asar, Rut, Nudub, Al Khatib, Ester, Daniel, Ezra,
Nehemia dan Tawarekh.[8]
5. Beribadahnya Umat Yahudi
a) Penyembahan Kepada Tuhan
Musa
berhasil menyelamatkan kaumnya dari perbudakan di Mesir menuju suatu negeri
yang dijanjikan untuk mereka. Negeri yang dijanjikan itu digambarkan oleh Musa
sebagai sutu negeri yang digenangi susu dan madu, dijanjikan untuk bangsa Yahudi
oleh Tuhan yaitu Yehovah. Sebelum itu, Musa pergi ke gunung Sinai untuk
mengikat perjanjian antara Yehovah dengan bani Israel. Orang israel yang sudah
bebas menyangka. Bahwa di kaki gunung Sinai mereka akan berjumpa dengan Tuhan
dalam bentuk sapi jantan, anak sapi, atau burung hantu. Tapi ternyata mereka
tidak melihat sesuatu apapun selain dari gunung. Kemudian Musa langsung
berangkat mendaki gunung Sinai, menuju puncaknya dan berdiam selama 40 hari.
Setelah itu, Musa turun kembali dan membawa apa yang terkenal dengan sepuluh
perintah Tuhan untuk disampaikan kepada bani Israel. Diantara sepuluh perintah
ini, yang langsung menyangkut bidang ibadah hanyalah tiga perintah yaitu :
1) Jangan kamu menyembah berhala.
2) Jangan menyebut nama Yehovah
dengan cara bermain-main
3) Mensucikan waktu sabbath.[9]
b) Bulan-bulan yang
disucikan
Dalam agama Yahudi terdapat bulan dan
hari-hari dimana bulan dan hari itu memiliki suatu yang sakral bagi umat
Yahudi, dan dianggap sebagai hari yang suci.
Bulan
yang dianggap suci yaitu:
Nama Bulan Yahudi
|
Nama Bulan Yahudi
|
Hari-hari yang disucikan
|
Abib
atau Nissan
|
April
|
Paskah
|
Ijjar
atau Ziv
|
Mei
|
|
Sevan
|
Juni
|
Pentakosta
|
Tammuz
|
Juli
|
|
Ab
|
Agustus
|
|
Elul
|
September
|
Hari
Penebusan Dosa
|
Ekhamim/Tishri
|
Oktober
|
Hari
Perdamaian Besar
|
Markisvan
atau Bul
|
Nopember
|
Hari
Pondok Daun
|
Kislev
|
Desember
|
Hari
raya pembaharuan Bait suci
|
Tebet
|
Januari
|
|
Skhebet
|
Februari
|
|
Adar
|
Maret
|
Hari
Raya Purim
|
Bulan
Kabisat Vea dar
|
Maret
|
|
C. Gerakan Pembaharuan dalam Agama
Yahudi
Dalam
Agama Yahudi secara tidak langsung berakar dari masa pencerahan yaitu gerakan
pemikiran yang timbul pada abad XVIII di belahan Eropa. Gerakan ini sangat
mengagungkan pikiran, bersifat liberal, kemanusiaan, dan menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan dan banyak penemuan-penemuan ilmiah. Inilah sebuah gerakan yang
mereka menyebutnya dengan gerakan Zionisme atau gerakan modern dalam agama Yahudi.[10]
Istilah Zionisme berasal dari akar kata Zion atau Sion yang pada awal sejarah
Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion berasal dari bahasa
Inggris, dalam bahasa latin artinya Sion, dan bahasa ibraninya adalah Tsyon.
Arti dari istilah ini adalah bukit yaitu bukit suci Jerusalem. Zion juga
ditunjukan bagi Kota Jerusalem sebagai kota yang tidak kentara, kota Allah
tempat tinggal Yahweh. Zion menurut para sarjana merupakan sebuah nama bukit
yang diceritakan dalam perjanjian lama.
Zionisme
adalah sebuah gerakan dan ideologi yang terkait dengan sejarah orang-orang
Yahudi di negara pembuangan untuk kembali ke negeri nenek moyang mereka,
Palestina. Sebelumnya, istilah Zionisme pernah digunakan untuk menyebutkan
komunitas bangsa Yahudi penganut Yudaisme yang mengharapkan datangnya seorang
juru selamat, yang akan membawa mereka kepada kerajaan Tuhan yang akan
dipusatkan ditempat terjadinya kisah-kisah yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan
Nabi Musa.[11]
D. Gerakan-gerakan Agama Yahudi
Modern dan Kontemporer
1. Gerakan Yahudi Ortodox
Corak
tradisionalis konservatif yaitu dalam agama Yahudi tradisionalis dan neo
ortodox yang berkembang darinya. Pemakaian istilah Ortodox tersebar sesudah
munculnya gerakan reformasi di Eropa Barat, dan pemakaian nama ini merupakan
bentuk ungkapan pertentangan dari pihak Yahudi Ortodox terhadap perubahan yang
dimasukan para pendukung gerakan reformis kedalam keyakinan Yahudi. Kelompok
ekstrim dari kalangan Yahudi Ortodox adalah kaum Yahudi Timur yang menolak
setiap upaya pembaharuan dan reformasi pada sisi manapun dari sisi kehidupan
Yahudi, khususnya kehidupan beragama.[12]
2. Gerakan Yahudi Reformis
Kemunculan
gerakan ini merupakan respon atas hak-hak yang diberikan oleh revolusi Perancis
dan kesempatan yang terbuka bagi bergabunya kaum Yahudi harus memasukan
beberapa kebiasaan serta tradisi Yahudi untuk menghadapi tantangan-tantangn
masa yang dijalani kaum yahudi dan menghadapi perubahan yang melanda masyarakat
secara umum. Di antar perubahan-perubahan yang digariskan gerakan ini termasuk
meringkas do’a Yahudi, menggunakan bahasa setempat sebagai bahasa untuk
berbicara, bahkan diizinkan penggunaannya dalam khutbah-khutbah dan ceramah-ceramah
keagamaan. Orang-orang Yahudi yang mengikuti gerakan ini memboikot banyak
tradisi-tradisi Yahudi dan menentang banyak ajaran-ajaran yang digariskan
Talmud.[13]
3. Gerakan Yahudi Konservatif
Gerakan
Yahudi konservatif adalah gerakan yang rumit strukturnya, kendati namanya
menunjukkan corak tradisionalis. Barangkali memang lebih tepat meletakkannya ke
dalam corak pertama. Namun kandungan gerakan yang mendorong pembaharuan ini
justru membuat kita terpaksa mengklasifikasikannya ke dalam corak ketiga.
Gerakan ini merupakan fase pertengahan antara gerakan ortodox dan gerakan
informasi. Sebab ia menerima seluruh konsep-konsep agama yang tradisionalis dan
berupaya memahaminya dengan pemahaman kontemporer. Oleh karena itu ia mencampur
aduk antara yang lama dan yang baru dalam rangka memadukan di antara keduanya.[14]
4. Gerakan Rekonstruksi Yahudi
Gerakan
ini adalah corak lain dari corak gerakan-gerakan pembaharuan agama. Gerakan ini
memiliki pendukung dari kalangan Konservatif reformis dan sekuler yang tidak
mengikuti gerakan itu sendiri. Gerakan ini sebenarnya berkembang dari gerakan
Yahudi Konservatif. Pendirinya Mordecai Kaplan, termasuk Yahudi konservatif
sebelum muncul gerakan yang baru. Seruan kaplan yaitu bahwa Yahudi bukanlah
sekedar agama yang diyakini melainkan juga agama peradapan. Kaplan mengarahkan
seruanya kepada perpaduan antara tuntutan-tuntutan gaya hidup Amerika dan
loyalitas peradapan Yahudi. Maka orang Yahudi di Amerika harus mempercayai
prinsip umum dan model peradapan Amerika.[15]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Yahudi
memiliki beberapa nama yaitu ibri,
israel, dan yahudi. Dalam
perjalanan panjang sejarahnya, umat Yahudi pernah merasakan masa-masa keemasan
seperti zaman Daud dan Sulaiman. Sedangkan jika kita memperhatikan sifat
gerakan-gerakan keagamaan terbagi kepada sejumlah corak dan bentuk keagamaan
yang berbeda satu sama lain dalam hal bentuk, isi, sasaran yang hendak
dicapainya, dan tujuan yang menjadi penyebab kemunculannya.
Daftar Pustaka
Bahrudin Daya, Agama Yahud. 1982. Yogyakarta: PT Bagus
Arafah.
Hermawati. Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi. 2004. Jakarta: Rajawali Pers.
Muhammad Khalifah Hasan. Sejarah Agama Yahudi. 2009.
Jakarta:Pustaka Al Kausar.
[1] Muhammad Khalifah Hasan, Sejarah Agama Yahudi. hal 9
[2] Ibid,. Hal 10
[3] Ibid,. Hal 12
[4] Ibid,. Hal 17
[5] Burhanuddin Daya, Agama
Yahudi. Hal 56
[6] Ibid,. Hal 77
[7] Ibid,. Hal 80
[8] Ibid,. Hal 103
[9] Ibid,. Hal 180-181
[10] Hermawati, Sejarah
Agama dan Bangsa Yahudi. Hal 77
[11] Ibid,. Hal 84-85
[12] Muhammad Khalifah Hasan, Sejarah Agama Yahudi. hal 230
[13] Ibid,. 232
[14] Ibid,. Hal 237
[15] Ibid,. Hal 240
makasih gan...nambah wawasan ni
ReplyDeletesalam kenal dari uin malang,
ReplyDeletekereeen ... bisa masuk di jur SKI.
smoga dpt berbagi ilmu disini dan disana :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletesaya sih berharap semoga dengan kita mengenali berbagai agama kita bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita.
ReplyDeleteizin share
ReplyDeleteMaaf ya gan, kalau beda pemahaman gak apa-apa kan..? Kalau menurut saya, agama yahudi begitu pula agama nasrani/kristen, itu bukanlah agama yang di turunkan oleh Alloh. Blm saya dengar ayat Qur'an yg mengatakan secara gamblang bahwa Alloh menurunkan agama yg namanya yahudi dan nasrani. Yg pernah saya dengar adalah Alloh menurunkan nabi termasuk rosul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad sebanyak 125ribu (menurut para ahli tafsir), dan mereka semua hanya membawa satu risalah yaitu agama Tauhid kepada Alloh. Mereka yang bertauhid dikatakan adalah orang-orang yang selamat, dan arti kata Islam sendiri adalah SELAMAT. Jadi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad mereka adalah orang-orang yang selamat(ISLAM). Lebih tegas lagi Al Quran mengatakan "inna diena indallohil islam", jadi MUSTAHIL hukumnya bila ada Nabi yang NON ISLAM atau NON MUSLIM. Bila di akhirat kelak agan-agan bertemu dengan Nabi Musa dan Isa, pasti mereka akan bertanya: "mengapa engkau mengkufurkan aku dengan menyebut aku beragama yahudi, nasrani/kristen padahal aku ini adalah Nabiyulloh pembawa ajaran keselamatan (ISLAM)....!???, agan-agan mau jawab apa...???, terserah. Maaf ya gan, ini hanya pemahaman saya saja, berbeda boleh kan...!??
ReplyDeletekita ente bs bilang gt , tapi di ktab lain juga gk ada sebut bhawa akan ada nabi yang membawa keselmatan spt muhammad . saran saya sih , jangan merasa apa yg kamu pahami itu paling benar .. kamu bisa berkata : mengapa engkau mengkufurkan aku dengan menyebut aku beragama yahudi, nasrani/kristen padahal aku ini adalah Nabiyulloh pembawa ajaran keselamatan (ISLAM).. , bagaimana jika itu justru tidak benar ????
Delete
ReplyDeleteSetuju Nabi Musa tidak membawa agama Yahudi melainkan Tauhid.
Yesus tidak membawa agama Kristen sebab Yesus tidak pernah nyebut "kristen"
Kalau Yahudi & Kristen ajaran Musa dan Yesus, kenapa tempatnya ni Neraka Jahanam ?
Yahudi itu sempalan dari agama Tauhid yang diajarkan Nabi Musa
ReplyDeleteKristen, Katolik itu sempalan dari Agama Tauhid yang diajarkan Nabi Isa
Ahmadiyah, Syiah, Islam Nusantara itu sempalan dari Islam yang dibawa Nabi Muhammad.
Lihat QS Al-Mukminuun 53
klo pendapat ini saya justru , hanya menjelaskan asal usul agama tapi tidak menjelekkan atau mengagungkan agama sendiri atau orang lain
DeleteAGAMAA YAHUDI TIDAK ADA KAITANNYA SAMA SEKALI DENGAN NABI MUSA, KARNA MUNCULNYA AGAMA YAHUDI JAUH SETELAH NABI MUSA WAFAT
ReplyDelete