MAKALAH
MAKHLUK
MANUSIA
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Antropologi
Di
Ajukan Kepada : Dra. Elly Herliana, M.Si
Oleh :
1.
Nizarun
Nikmah (11120003)
2.
Muhammad
Adi Saputro (11120053)
3.
Muhamadi
(11120093)
JURUSAN
SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS
ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia hanya merupakan satu jenis makhluk diantara lebih dari
sejuta jenis makhluk lain yang
pernah menduduki alam dunia ini. Pertengah abad ke 19 para ahli biologi
diantara yang terkenal adalah Charles Darwin mengemukakan teori mereka proses
evolusi biologi. Menurut teori itu bentuk hidup tertua di muka bumi makhluk
bersel satu yaitu protozoa. Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun timbul
yang berkembang berbentuk makhluk dengan
organisme yang lama dan makin kompleks, dalam waktu terakhir ini telah
berkembang atau berevolsi makhluk seperti kera dan manusia. Dalam proses
evolusi biologi berlangsung sangat lama banyak makhluk sederhana hilang dan
punah dari muka bumi. Ada juga yang bertahan hingga sekarang, sedangkan bentuk
makhluk baru dari bentuk lama menjadi jenis makhluk yang menduduki bumi ini,
hampir mendekati jutaan. Untuk
mengetahui jenis makhluk hidup di bumi, para ahli biologi telah membuat klasifikasi makhluk berdasarkan morfologi dan
organismenya, makhluk hidup manusia digolongkan dalam satu golongan yaitu
binatang. Untuk selengkapnya akan dijelaskan dibawah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia diantara makhluk lain
Dipandang dari ilmu biologi manusia
hanya merupakan sebagian kecil dari makhluk yang hidup dimuka bumi ini. Karena
di dunia ini banyak sekali jenis mahluk, seperti yang dikemukakan oleh ilmuan
Carles Darwin manusia merupakan hasil dari proses evolusi biologi. Sebelum
manusia ada di bumi ini yang menghuni bumi awalnya mahluk yang memili satu sel
yang sederhana seperti protozoa.
Dalam proses biologi itu terjadi
sangat lama banyak mahluk bentuk makhluk yang sederhana telah kandas da nada
yang punah. Ada juga yang masih bisa hidup sampek sekarang, sedangkan bentuk
mahluk baru yang menduduki dunia ini sekarang hamper menjapai satu juta jenis.
Dalam hal ini manusai tergolong
menjadi makhluk yang menyusui yaitu mamalia atau binatang yang berakal. Dalam
suku mamalia ini terdapat satu suku yaitu suku primata mulai dari kera kecil
sampek manusia digolongkan menjadi satu kelas.
B. Evolusi ciri-ciri biologis pada manusia
Proses mitosis bagi sel itu sama,
tetapi kecuali tampak pada sel-sel gamete, atau sel-sel sex (yaitu sel sperma
laki-laki dan sel telur perempuan). Hal ini terjadi tidak karena pembelahan
kromosom tetapi karena pemisahan ke-46 kromosom menjadi dua golongan A dan A1
yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, dan masuk kedalam dua sel
sex yang berbeda. Saat ini sangat penting karena akan menentukan ciri dari hasil
tertentu dari hasil organisme yang akan masuk yang akan menentukan gen ayah
atau ibu yang lebih dominan ketika terjadi pembuahan dan menghasilkan
keturunan. Ciri yang akan tampak adalah gen yang dominan sedangkan yang resesif
tidak tampak.
Proses mitosis bagi semua sel itu
sama, kecuali pada sel gamet dengan demikian jelas bahwa hanya dari sebagian
dari ciri-ciri ayah yang secara kebetulan ada dalam sperma akan membuahi sel
telur ibu. Dan hanya dari sebagian dari ciri-ciri ibu yang secara kebetulan
berada dalam sel telur yang akan dibuahi menjadi bahan oganisme keturunan yang
baru. Dari ciri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan dibawa oleh sel kelamin, tidak
semua akan tampak dalam organisme baru tetapi hanya ciri-ciri pada gen yang
kuat atau dominan yang tampak, sedangkan ciri-ciri pada gen yang tidak kuat,
atau resesif tidak akan tampak.
Contoh : ayah secara genotipe
mempunyai gen buat rambut keriting dan secara fenotipe memiliki rambut keriting
pula. Ibu secara genotipe maupun fenotipe mempunyai rambut kejur. Anak secara
genotipe mempunyai gen-gen keriting dari ayah dan gen rambut kejur dari ibu,
tetapi karena gen dari rambut keriting lebih dominan maka anak secara fenotipe
mempunyai rambut keriting. Anak menikan dengan ciri-ciri genotipe yang sama.
Cucu-cucu tiap satu diantaranya secara genotipe mempunyai gen rambut keriting,
dan secara fenotipe mempunya rambut keriting. Tiap-tiap dua diantara empat
anaknya mempunyai gen rambut keriting dan gen rambut kejur, dan secara genotipe
mempunya gen rambut kejur, dan secara fenotipe mempunyai rambut kejur pula.[1]
C. Klasifikasi beragam ras manusia
Mengenai ras manusia ada banyak
system klasifikasi yang berasal dari sarjana terkenal. Semua klasifikasi itu
masih berdasarkan metode-metode morfologi yang lama karena metode klasifikasi
yang baru berdasarkan frekuensi gen tertentu masih dalam taraf perkembangan. Seperti
pernyataan dari Carolus Linnaeus (1725) yang mempergunakan warna kulit sebagai
ciri terpenting dalam sistemnya.
Dalam hal ini terutama para sarjana
memperhatikan ciri-ciri lahir morfologi pada tubuh individu berbagai bangsa di
dunia. Ciri-ciri morfologi yang dalam dalam praktik merupakan ciri-ciri
fenotipe. Untuk membangun ciri-ciri serupa itu pengetahuan mengenai ciri-ciri
genotype amat penting. Ciri-ciri genotype dapat diketehui pada gen yang tidak
dapat diubah oleh pengaruh proses-proses yang berusaha untuk menghilangkannya.
Berikut klasifikasi yang telah
digunakan di dunia secara umum yaitu berasal dari A.L. Kroeber penggolongan
ras-ras yang terpenting :
1.
Ausroloid
Istilah
"ras Australoid" pernah
dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni bagian
selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan
Melanesia dan Australia. Di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang
Negrito di Filipina dulu dimasukkan dalam "ras" tersebut, yang
diperkirakan tersebar di seluruh kepulauan Asia Tenggara.[2]
2.
Mongoloid
·
Asiatic mongoloid
(Asia Utara, Asia tenggara, dan Asia Timur)
·
Malayan Mongoloid (Asia
Tenggara)
·
American Mongoloid
(penduduk asli Amerika Utara dan Selatan dan orang-orang Eskimo di Amerika
Utara).
2.
Caucasoid
·
Nordic (Eropa Utara
sekitar Laut Baltik)
·
Alpine (Eropa tengah
dan timur)
·
Mediteranian
(penduduk sekitar Laut Tengah, Armenia, Iran, Arab, dan Afrika Utara)
·
Indic (Pakistan,
India, Bangladesh, dan Sri Lanka).
3.
Negroid
·
African Negroid
(Benua Afrika)
·
Negrito (Afrika Tengah,
Semenanjung Melayu, dan Filipina)
·
Melanesian
(Papua, dan Irian Jaya).
4.
Ras-Ras
Khusus
·
Bushman (di
daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
·
Veddoid (di pedalaman
Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
·
Polynesian
(di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
D. Perbedaan manusia dan binatang
Makhluk manusia adalah makhluk yang
hidup dalam kelompok, dan mempunyai organ yang secara biologis sangat kalah
kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis hewan berkelompok lain. Walaupun otak
manusia sangat cepat dalam proses pertumbuhan disbanding dengan mahluk lainnya.
Otak manusia yang telah dikembangkan oleh bahasa, tetapi yang juga
mengembangkan bahasa yaitu kemampuan untuk mengembangkan bahasa-bahasa dan
konsep-konsep yang makin lama makin tajam.
Bahasa tidak hanya membuat manusia dapat
belajar mengetahui keadaan sekitar tetapi juga manusia terlibat di dalamnya.
Contoh: manusia mengetahui bahwa gigitan ular berbisa dapat mengakibatkan
kematian, walaupun mungkin manusia ada yang belum mengalaminya salah satunya.
Tetapi karena dengan suatu kontek melihat manusia lainnya ada yang digigit ular
hingga meninggal. Dengan demikian manusia mengetahuinya dengan adanya cerita
dari manusia lain yang menggunakan bahasa dalam bercerita.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia merupakan mahluk yang paling
sempurna diantara makhluk-makhluk lainya, karena manusia memang diciptakan
dengan berbagai kesempurnaan dari Tuhan. Namun dalam hal ini menurut ilmuwan C.
Darwin bahwa manusia memiliki proses evolusi yang diawali dari primata atau
sejenis kera hingga akhir dari evolusinya menjadi yang paling sempurna yaitu
manusia.
Manusia paling sempurna atau
sekarang ini disebut dengan homo sapien. Hingga hari ini manusia selalu dikaji
dan diteliti dari berbagai aspek, manusia juga digolongkan dengan jenis-jenis
ras yaitu ras Caucasoid, mongoloid, ausroloid, negroid dan ras-ras khusus, dan
manusia berkembang dengan bahasa tetapi juga manusia mengembangkan bahasanya
dengan akal.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Aksara Baru. 1979.
Koentjaraningrat. engantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
RINEKA CIPTA. 2009.
Wikipedia.
Australoid.Com. diakses pada tanggal
10/11/2013. pukul 10:00 AM.
[1] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta:
Aksara Baru, 1979. Hal 75-80.
[2] Wikipedia, Australoid. Com, diakses pada tanggal 10/11/2013, pukul
10:00 AM.
[3] Koentjaraningrat, pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta:
RINEKA CIPTA, 2009, Hal 77-78.